Popular

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Konsolidasi Warga Pesisir: Pemetaan Partisipatif Kawasan Pesisir Desa Tawangsari

 

(Dokumen Pribadi)

Pemetaan Pertisipatif Kawasan Pesisir adalah agenda pemetaan kawasan Pesisir yang akan difokuskan pada satu desa yakni Tawangsari. Desa ini dipilih karena beberapa alasan di antaranya, desa Tawangsari adalah salah satu desa yang menjadi tempat belajar SALAM Institute khususnya dalam 2 agenda yakni Pesantren Ekologi (PE dan Sekolah Paralegal Hukum Agraria (SPHA). Melalui 2 agenda ini SALAM Institute menemukan berbagai problematika desa. Pertama, desa ini mengalami masalah lingkungan yang cukup serius, yakni interusi air laut yang terjadi secara berulang. Akibat bencana rob ini, warga desa Tawangsari khususnya pada area tambak selalu mengalami kerugian, kedua, adanya problem agraria tanah timbul yang muncul akibat sedimentasi sungai Cisanggarung. Daratan baru ini mengakibatkan ketimpangan penguasaan lahan dan ketidakjelasan batas teritori desa. Berdasar problem ini Pemetaan Partisipatif Kawasan Pesisir dihadirkan guna membantu nelayan tambak dan petani desa Tawangsari untuk meningkatkan produktivitasnya, menlalui memahami bersama akar problematika yang selama ini terjadi.

Selain menemukan problem yang menjadi kegelisahan warga, tim kajian SALAM Institute juga menemukan tingginya potensi desa Tawangsari. Sebagai desa pesisir, Tawasangsari memeiliki keunikan dan keunggulan yang tidaak mungkin ada di desa pesisir lainnya. Di desa ini selain sebagai nelayan, warganya didominasi oleh petani, khusunya bawang merah. Pertanian di desa ini tumbuh subur dan makmur, hal ini karena keberadaan sungai Cisanggarung yang melintas tepat di desa ini. Alhasil, desa ini memiliki sumber irigasi air payau yang melimpah. Dengan potensi ini tidak heran jika Tawangsri sebagai salah saatu penghasil bawang merah yang menjadi icon unggulan Losari. Temuan potensi ini menjadi latar belakang hadirnya Pemetaan Partisipatif Kawasan Pesisir.

Berdasar dua hal besar alasan di atas, SALAM Institute melakukan konsolidasi bersama dengan warga, pemerintah desa dan komunitas Losari di balai desa Tawangsari. Pertemuan dilakukan pada Senin, 06 Mei 2024. dalam konsolidasi ini turut hadir kepala desa Tawangsari. Konsolidasidilakukan guna mengumpulkan kesepakatan bersama untuk melakukan agenda Pemetaan Partisipatif Kawasan Pesisir. Selain itu turut hadir juga pejabat pemerintah desa lainnya dan beberapa warga desa Tawangsari. Dalam konsolidasi tersebut pemerintah dan warga desa menyambut baik wacana pemetaan desa. Kedua alasan yang ditemukan oleh tim SALAM Institute tururt dirasakan oleh warga. Sehingga kegiatan ini menjadi pintu pembuka untuk kemajuan desa.

Beberapa hal dalam agenda konsolidasi warga disepakati. Antara lain persiapan teknis kegiatan pemetaan yakni tempat pelatihan, konsumsi hingga merencanakan peserta yang terlibat. Dalam diskusi ini warga menyarankan bahwa lokasi pelatihan yang akan diberikan oleh tim Jaringan Kerja pemetaan Kawasan Partisipatif (JKPP) dilakukan di balai desa. Selain itu beberapa warga juga akan diseiapkan oleh pemerintah desa agar terlibat dalam kegiatan pemetaan. Warga dan pemerintah desa juga bertanggung jawab untuk menyiapkan penginapan bagi tim pemetaan. Serta menyiapkan konsumsi bagi tim pemetaan yang akan bekerja selama 7 hari dan menjalani pelatihan selama 3 hari. Agenda ini disambut baik oleh pemerintah desa yang berharap bahwa dengan agenda ini berdampak baik bagi kemajuan desa. Terutama dalam menyelesaikan beberapa problem yang terjadi.

 

 

 

Posting Komentar

0 Komentar