Diskusi Kampung: Persil Lahan Tambak Tawangsari

 

Tepat dihari ke delapan, tim pendamping kembali menyelenggarakan diskusi kampung. Diskusi kali ini bertujuan untuk mempertegas persil lahan tambak desa Tawangsari. Setelah pemetaan secara umum telah terbentuk pendamping memediasi pertermuan warga untuk saaling mencurahkan pengetahuan tentang persil lahan di desa Tawangsari. Pertemuan ini bermaksud memberikan pemahaman bersama tentang ruang masyarakat Tawangsari. Kegiatan ini dilakukan pada  Senin, 10 Juni 2024 di balai desa tawangsari. Diksui kampung ini dihadiri oleh warga, aparat desa dan kepala desa Tawangsari. Pemetaan persil dibuka oleh Latifah (SALAM Institute). sebelum dilakukan diskusi persil lahan terlebih dahulu Latifah mewakili pendamping untuk menyampaikan progres pemetaan bersama warga selama 2 hari dan prosesbelajar yang telah dilakukan bersama warga. 

Setelah melewati prosesbelajar dan proses pemetaan batas luar dan dalam desa serta memahami tata guna lahan desa secara umum, peta umum desa telah terbentuk. Untuk melengkapi peta umum desaa dan mempertegas tata guna lahan desa secara definitif warga diminta untuk menuangkan pengetahuannya tentang penggunaan lahan yang tergambar dalam peta. Pendamping menunjukkan peta citra satelit yang telah dicetak dengan ukuran yang besar. Warga diminta untuk duduk melingkar dan melihat gambar peta yang disedikan. Setelah menyampaikan progres dan menunjukkan peta yang telah dibuat, pendamping mempersilahakan warga secara bersamaan untuk mencurahkan pengetahuannya tentang pengelolaan lahan tambak/ 

Dalam agenda persil ini warga diberikan alat tulis dan dipersilahkan untuk mencorat coret peta. Kegiatan curah pengetahuan yang dilakukan oleh warga ini sebagai acuan pengetahuan warga tentang kepemilikan lahan khususnya tambak. Secara bersaamaan warga menunjukkan satu persatu lahan dan kepemilikannya. Warga yang kesulitan dibantu oleh pendamping untuk menggaris batas lahan dan menulis data kepemilikan lahan. Kegiatan ini berlangsung cukup seru dengan berbagai perdebatan yang hidup. Saatu saama lain warga saling berpendapat dan berusaha mempertahankan pengetahuannya saatu sama lain. Pendamping bertugas untuk menengahi perdebatan warga dengan arahan yang mudah dipahami oleh warga.  Meski berlangsung dengan penuh perdebatan, diskusi persil lahan tambak Tawangsari selesai padapukul 23.00 WIB. Diakhir kegiatan diskusi warga memandangi gambar peta dan bergumam satu sama lain, sambil berharap-harap tata guna lahan tetap lestari.