Memasuki hari ke tiga, pembekalan Pemetaan Partisipatif Kawasan Pesisir (PPKP) sampai pada tahap akhir. Yakni menghitung grid dan menggambarkan ruang pada kertas grid. Sebelum itu disesi pagi pada Rabu, 05 Juni 2024 peserta terlebih daahulu mendapatkan penjelasan tentang apa itu grid dan bagaimana proses pehitungan matematisnya saampai dengan cara menuangkan titik koordinat yang telah diambil dari GPS untuk digambarkan. Dalam sesi ini peserta sepenuhnya mendengarkan dan melakukan simulasi secara berulang. Sampai dengan peserta mampu menggambar pola ruang atau poligon, gars dan poin pada kertas grid. Terakhir peserta juga diberikan pemahaman tentang unsur-unsur peta dan sampai menggambar pola ruang dengan menuangkan unsur-unsur peta.
Khusus pembahasan tentang grid, secara berulang-ulang peserta melakukan simulasi. Pemaduan perhitungan skala dengan dan perhitungan grid yang benar akan sangat berpengaruh pada tingkat prsesisi peta. Setelah mendapatkan teori dan praktik perhitungannya, di hari ketiga pembekalan ini peserta diberikan kesempatan untuk kembali melakukan praktik. Terutama mengulang kembali pengoperasian GPS dengan membuat poin, garis dan poligon. Hasil praktik ini kemudian dijadikan sebagai simulasi atau bahan praktik peserta untuk menghitung skala, grid dan membuat sketsa peta. Dengan paduan dan arahan taktis peserta mudah melewati tahap demi tahap teknis pembuatan peta.
Sesi selanjutnya dihari ketiga ini dilengkapi denan pembahasan data sosial. Data ini diperlukan sebagai bagian yang daapat berbicara tentang tata guna lahan dan berbagai hal yang terdapat dalam desa, baik potensi maupun problematika. Dari data sosial inilah dapat terjabarkan perihal apa saaja dalam desa tersebut. Untuk itu peserta perlu memahami apa dan bagaimana data sosial diperoleh dalam pemetaan partsipatif. Dalam teorinya, data ini daapat digali dengan dua cara yakni indovidual dan komunal. Teknis pegambilan data individual dapat dilakukan dengan berbagai metode baik riset maupun pendataan. Sedangkan teknik pengambilan data sosial secara komunal dilakukan dengan metode participatory action researt (PAR). metode ini digunakan sebagai proses belajar bersama warga untuk memahami kondisi desa dan ruang hidupnya.
0 Komentar